![]() |
| ENGLISH |
David Villa was born on December 3, 1981 in a relatively poor family. His father Jose Manuel Villa was a miner. Fondness players David Sanchez Villla full name is the game of football has started since he was little. Was his father who introduced and taught the game of football was. Itupula fondness that almost makes the villa suffered tragedy that nearly amputated. When one day the villa was 4 years old still playing ball with the larger, accidentally stepped on her thighs and resulted in a broken femur with a small Villa horrible. Dokterpun was desperate and suggested that Villa leg amputated. But it is, as David Villa is destined to be a star. He then not be amputated. It's just right leg fracture that should be wrapped in a cast for six months. Apparently it worse time to be a part of a tenacity that asserted star candidate. When his right leg in a cast, his left leg continues to train Villa. The exercise lasted for two hours every day after her father returned home from work the mine. This exercise, which according to his father, to answer the question why the left and right foot Villa is a scourge for opposing players. Various game then prove that the two legs that can score goals as well. In contrast to the ability of some players who left and right foot so jomplang. Such as Arjen Robben, who once mighty kick and played the ball with his left foot, but not so with his right foot. Try your own look. The spirit of David Villa to play football is also inseparable from the encouragement of his father who was very excited to train and motivate the players themselves become the top scorer euro 2008. The villas themselves are also becoming actively practicing when her father came to look exhausted after work dipertambangan. He was determined to change his family life by becoming a football star. A goal that is fully supported by her father. Slowly David Villa became known as a talented player and good at playing sik ulit round. Even so, he did not just play diklub city received the Oviedo. Do not despair, the father (again his father) and then bring it to the club's city rivals Sporting Gijon Oviedo. Villa is where skills honed. Soon he was playing for Real Zaragoza. Ciamiknya game in the club's star players make this starting ablaze. He then moved to Valencia club. Incandescent stardom player plays 175 cm body is even more brightly lit. Class euro 2008 tournament successfully passes with great success harvesting. David Villa was the top scorer, and became an important part of the success of Spain claimed the title of European champions at the time. That's the story of David Villa. Effort, hard work and support the family became one of the key success factors in a player who is now wallowing in this achievement.
INDONESIA
David Villa terlahir pada 3 Desember 1981 dalam sebuah keluarga yang terbilang miskin. Ayahnya Jose Manuel Villa hanyalah seorang pekerja tambang. Kegandrungan pemain bernama lengkap David Sanchez Villla ini pada permainan sepakbola telah dimulai semenjak ia kecil. Adalah ayahnya yang memperkenalkan dan mengajarkannya pada permainan bola sepak itu. Kegandrungan itupula yang nyaris membuat villa mengalami tragedi sehingga nyaris di amputasi. Ketika suatu hari villa yang masih berumur 4 tahun bermain bola dengan orang yang lebih besar, tanpa sengaja pahanya terinjak dan mengakibatkan tulang paha Villa kecil patah dengan mengerikan. Dokterpun sempat putus asa dan menyarankan agar kaki Villa diamputasi. Namun begitulah, David Villa memang seolah telah ditakdirkan menjadi bintang. Ia kemudian tak jadi diamputasi. Hanya saja kaki kanan yang patah tulang itu harus dibalut dengan gips selama enam bulan. Rupanya masa parah itu menjadi salah satu bagian yang menegaskan keuletan seorang calon bintang. Ketika kaki kanannya di gips, ayahnya terus melatih kaki kiri Villa. Latihan itu berlangsung selama dua jam setiap harinya setelah ayahnya pulang dari bekerja tambang. Latihan inilah, yang menurut sang ayah, menjawab pertanyaan mengapa kaki kiri dan kanan Villa menjadi momok bagi pemain lawan. Berbagai pertandingan kemudian membuktikan bahwa kedua kaki itu dapat mencetak gol sama baiknya. Berbeda dengan beberapa pemain yang kemampuan antara kaki kiri dan kanannya begitu jomplang. Semisal Arjen Robben, yang begitu digjaya menendang dan memainkan bola dengan kaki kirinya, tapi tidak demikian dengan kaki kanannya. Cobalah anda perhatikan sendiri. Semangat David Villa untuk bermain sepakbola juga tak lepas dari dorongan ayahnya yang sangat bersemangat melatih dan memotivasi diri pemain yang menjadi top skorer euro 2008 ini. Villa sendiri juga kian giat berlatih manakala melihat ayahnya pulang dengan kepayahan sehabis bekerja dipertambangan. Ia bertekad mengubah hidup keluarganya dengan jalan menjadi bintang sepakbola. Sebuah cita-cita yang didukung penuh oleh ayahnya. Perlahan David Villa mulai dikenal sebagai pemain berbakat dan piawai memainkan sik ulit bundar. Meski begitu, ia tak begitu saja diterima bermain diklub kotanya yakni Oviedo. Tak berputus asa, sang ayah (lagi-lagi ayahnya) kemudian membawanya ke klub rival sekota Oviedo yakni Sporting Gijon. Disinilah keterampilan Villa semakin terasah. Tak lama kemudian ia bermain untuk Real Zaragoza. Permainan ciamiknya di klub ini membuat bintang pemain ini mulai terang benderang. Ia lalu pindah ke klub Valencia. Pijar kebintangan pemain bertinggi badan 175 cm ini pun semakin terang benderang. Turnamen sekelas euro 2008 berhasil dilaluinya dengan memanen kesuksesan besar. David Villa menjadi top skorer dan menjadi bagian penting dari kesuksesan Spanyol merenggut gelar jawara Eropa saat itu. Begitulah kisah David Villa. Usaha, kerja keras dan dukungan keluarga menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan pemain yang kini bergelimang prestasi ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar